Ujian Profesi Pendidikan Kejuruan
JAWABAN
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
1.
Prinsip
prinsip penyelenggaraan pendidikan Nasional
a) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
b) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang
sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
1) Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan
waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan
2) Pendidikan multimakna: proses pendidikan yang
diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan,
pemberdayaan, pembentukan
watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup
c) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
d) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
e) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
f) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu layanan pendidikan.
2.
Hakekat
pendidikan teknologi dan kejuruan yang ada di Indonesia
Pendidikan teknologi
dan kejuruan adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi para siswa yang
merencanakan dan mengembangkan karirnya pada bidang keahlian tertentu untuk
bekerja secara produktif.
3.
Gambaran
masyarakat Indonesia 2020
Masyarakat pada tahun
2020 memiliki kualitas pendidikan yang memiliki daya saing regional pada
tingkat ASEAN. Pembuatan standar mutu yang berkesinambungan diharapkan relevan dengan
pasar regional ASEAN dan berdasarkan pada benchmarking
yang obyektif dan realistis.Program kerja yang berdasarkan pemahaman terhadap
perkembangan kebutuhan pasar regional menjadi faktor yang sangat penting dalam
mencapai daya saing yang diinginkan. Sasaran-sasaran pembangunan yang melandasi
kebijakan strategis pada periode ini meliputi terbentuk dan beroperasinya
sistem layanan dengan standar tingkat ASEAN, citra Depdiknas yang telah lintas
negara ASEAN, kerja sama antara negara-negara ASEAN terutama dalam bidang
pendidikan yang semakin mantap, dan hal-hal lain yang relevan. Harapannya manusia
Indonesia pada tahun 2020 ini sudah bisa menjadi titik pusat gravitasi sosial
ASEAN sebagai sebuah entitas sosiokultural.
4.
Pembangunan
sumber daya manusia di Indonesia di masa mendatang
Rencana pembangunan
sumber daya manusia telah direncanakan dalam rencana pembangunan pendidikan
jangka panjang yang dibuat oleh pemerintah. Rencana ini dimaksudkan sebagai
pedoman bagi penentuan penekanan pelaksanaan kebijakan pembangunan pendidikan
nasional jangka menengah, dalam memastikan tercapainya visi dan misi departemen
dengan penurunan program kerja yang realistis, terintegrasi, dan
berkesinambungan. Rencana pembangunan SDM yang dilaksanakan adalah
a) Periode
2005 – 2010 à Peningkatan
Kapasitas dan Modernisasi
b) Periode
2010 – 2015 à Penguatan
Pelayanan
c) Periode
2015 – 2020 à Daya Saing
Regional
d) Periode 2020 – 2025 à Daya Saing Internasional
5.
Karakteristik
sekolah unggul dan penjelasan masing-masing terkait dengan misi pendidikan
a) Kepemimpinan yang profesional (professional leadership) à sekolah dipimpin oleh pemimpin yang berwibawa dan memiliki kemampuan
dalam memimpin, mengorganisasikan anggotanya dengan baik.
b) Visi dan tujuan bersama (shared vision and goals) à semua elemen pendidikan memiliki suatu tujuan dan cara pencapaian yang
sama dalam mewujudkan cita-cita sekolah yang telah disepakati bersama.
c) Lingkungan belajar (a learning environment) à semua elemen membantu terciptanya lingkungan belajar yang kondusif, baik
dari segi sarana maupun suasana yang mendukung kegiatan pembelajaran.
d) Konsentrasi pada belajar-mengajar (concentration on learning and teaching)à semua elemen pendidikan di sekolah berusaha untuk
fokus terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam kegiatan belajar mengajar.
e) Harapan yang tinggi (high expectation)à semua elemen
pendidikan memiliki cita-cita yang tinggi serta rasionalisasi dalam mencapai
cita-citanya.
f) Penguatan/pengayaan/pemantapan yang positif (positive reinforcement)à sekolah mampu menciptakan sarana yang bisa
meningkatkan kemampuan peserta didiknya, seperti ekstrakurikuler dll.
g) Pemantauan kemajuan (monitoring progress)à kemajuan sekolah harus dipantau melalui observasi maupun wawancara
dengan elemen pendidikan di sekolah sesering mungkin sehingga semua aspek bisa
dikendalikan.
h) Hak dan tanggung jawab peserta didik (pupil rights and responsibility)à peserta didik menyadari sepenuhnya hak dan
kewajibannya.
i)
Pengajaran
yang penuh makna (purposeful teaching)à guru dituntut untuk mengajar dengan berbagai metode
pembelajaran sehingga siswa bisa memahami materi dengan mudah.
j)
Organisasi
pembelajar (a learning organization)à organisasi yang diperuntukkan bagi peserta didik
untuk mengasah bakat, ketrampilan, kepemimpinannya seperti: Pramuka, PMR,
Sendratari, Drama, Band dll.
k) Kemitraan keluarga-sekolah (home-school partnership)à sekolah memiliki hubungan yang baik dengan DU/DI dalam kegiatan praktik
di Industri bagi siswa SMK.
6.
Fungsi
pendidikan dan kejuruan dalam meningkatkan ketrampilan peserta didik
Pendidikan dan kejuruan
ini merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang untuk
menguasai keterampilan tertentu, sehingga mampu bekerja dalam jenis pekerjaan
yang telah dipelajarinya pada suatu usaha atau industri. Kemampuan lulusan dari
sekolah kejuruan akan mempengaruhi kualitas produksi dari suatu perusahan di
mana lulusan bekerja. Untuk meningkatkan kualitas produksi di dunia usaha atau
dunia industri, maka harus melakukan upaya perbaikan atau pembaharuan
pembelajaran oleh para guru termasuk peningkatan kemampuan guru dalam bidang
kejuruannya masing-masing.
7.
Proses
transformasi dalam pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesia
Kemajuan yang pesat di
berbagai bidang terutama dalam bidang teknologi informasi membuat peluang yang
besar untuk menentukan skap dalam hal menerima, memilih dan memilah,menolak
segala informasi yang ada. Khususnya dalam kaitan belajar, telah tersedia aneka
sumber belajar, baik melalui media elektronik maupun media cetak. Disamping itu
fenomena alam pun dapat menjadi sumber belajar dan sumber inspirasi.
Agar dapat memiliki
lulusan yang berkualitas, Lembaga pendidikan kejuruan harus dapat
memulai suatu gerakan
baru dalam mengantisipasi perkembangan teknologi informasi, sehingga lulusannya
sesuai dengan kebutuhan pasar dan dapat bersaing untuk menunjukkan jati diri lulusan
lembaga pendidikan kejuruan.
8.
Peran
pendidikan teknologi dan kejuruan dalam rangka memperbaiki kesejahteraan
masyarakat
Banyaknya tenaga
terdidik terampil untuk bekerja sesuai bidangnya akan memberi peluang untuk
dapat bekerja, mendapat penghasilan yang memadai. Penghasilan yang didapat oleh
setiap orang akan meringankan beban keluarga, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
apabila setiap tenaga kerja terampil tersebut dapat mengelola penghasilan
sesuai prioritas kebutuhannya. Selain itu, banyaknya tenaga kerja terampil
kejuruan yang terarah dapat mengurangi pengangguran. Mereka dapat memanfaatkan
keahliannya masing-masing untuk tidak menganggur, dapat bekerja di dunia usaha
atau dunia industri, bahkan dapat berusaha mandiri atau menciptakan lapangan
kerja, minimal untuk diri sendiri. Hal
ini tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
9.
Tujuan
pendidikan teknologi dan kejuruan
a) Menyiapkan
siswa menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas
hidup, mampu mengembangkan dirinya, dan memiliki keahlian dan keberanian
membuka peluang meningkatkan penghasilan.
b) Menyiapkan
siswa mejadi tenaga kerja produktif
-
Memenuhi keperluan tenaga kerja dunia
usaha dan industry
-
Menciptakan lapangan kerja bagi dirinya
dan bagi orang lain
-
Merubah status siswa dari Negara yang
ketergantungan menjadi bangsa yang berpenghasilan
c) Menyiapkan
siswa menguasai IPTEK
-
Mampu mengikuti, menguasai, dan
menyesuaiakan diri dengan kemajuan IPTEK
-
Memiliki kemampuan dasar untuk dapat
mengembangkan diri secara berkelanjutan.
10. Tantangan pendidikan teknologi dan
kejuruan di Indonesia saat ini dalam mencapai cita-cita pendidikan nasional
(1) pemerataan dan
perluasan akses; (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; dan (3)
peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik.
a.
Pengertian
pendidikan dan pelatihan
Proses yang meliputi
serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk
pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional
kepelatihan dalam satuan waktu tertentu yang bertujuan meningkatkan kemampuan
kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas,
produktivitas dalam suatu organisasi.
b.
Tahap-tahap
pendidikan dan pelatihan yang baik
Menurut peneliti,
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan secara operasional adalah proses yang
berawal dari penyiapan kurikulum, penyediaan sarana dan prasarana, penetapan
peserta, pengendalian proses belajar mengajar dan evaluasi penyelenggaraan baik
berkenaan dengan faktor input, faktor proses maupun output dan berakhir dengan
pelaporan.
c.
Tujuan
pendidikan dan pelatihan
(1) peningkatan kualitas
sumber daya manusia
(SDM); (2) pengentasan pengangguran bagi
pemuda; (3) penyediaan
lapangan pekerjaan bagi warga negaranya; (4)
pengurangan beban bagi
sistem pendidikan akademik;
(5) penarikan investasi luar
negeri; (6) penjaminan
peningkatan penghasilan dan pekerjaan; (7)
pengurangan kesenjangan penghasilan
antara kelompok kaya
dan kaum miskin; (8)
wahana pengembangan karya-karya
teknologi bermutu; (Gill, Dar, & Fluitman: 2000:1); dan (9) konservasi budaya dan tradisi lokal.
d.
Prinsip-prinsip
pendidikan dan pelatihan
1. Perbedaan
individuà Hal ini
berkaitan dengan kepastian akan adanya perbedaan potensi dari peserta
didik karena perbedaan dalam pendidikan,
pengalaman, bakat, minat dan sebaginya.
2. Hubungan
dengan analisis jabatan àPernyataan
ini mendasari bahwa materi yang
diberikan pada pendidikan dan pelatihan harus sesuai dengan apa yang
dibutuhkan.
3. Motivasià Perhatian terhadap peserta juga
diperlukan sehingga timbul semangat dalam mengikuti program tersebut.
4. Partisipasi
aktifà Hal ini
berhubungan dengan keaktifan peserta didalam proses pembelajaran. Ini akan
membawa suasana kelas menjadi sangat kondusif
dengan nuansa perbincangan ilmiah dua arah.
5. Seleksi
pengikut latihanà
Seleksi ini perlu dilakukan supaya peserta yang ikut program memulainya dengan
sesuatu yang sama atau hampir sama, baik secara pengalaman maupun secara
pendidikan dan sebagainya.
6. Seleksi
para pelatihà Pelatih juga
perlu diseleksi. Hal ini sepaya pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan
secara efektif.
7. Latihan
dan para pelatihà
Pelatih perlu mendapatkan pelatihan khusus. Hal ini supaya mendapatkan tipe
pelatih yang pandai secara teoritis dan praktis dan dapat pula menyampaikan
pengetahuan dan pengalamannya kepada orang lain.
8. Metode
pelatihanà Metode dalam proses pembelajaran sangat menunjang
keberhasilan dari program. Oleh karena itu, metode pelatihan yang ditetapkan
harus sesuai dengan peltihan yang diberikan.
9. Prinsip
belajarà Ini berkaitan
dengan hirarki dalam azas belajar. Yaitu
dimulai dari hal yang sederhana ke hal yang sulit sehingga diharapkan peserta
mudah untuk memahami masalah yang diberikan.
e.
Arti
kinerja dalam sebuah tugas dan wewenang dalam sebuah pekerjaan
Kinerja adalah tingkat
capaian prestasi dari suatu program atau kegiatan tertentu dari tugas pekerjaan.
11. Pelaksanaan outsourcing dalam kaitannya dengan perlindungan hak pekerja di
Indonesia
Pelaksanaan outsourcing di Indonesia sangat
merugikan pekerjanya. Oleh karena itu perlu dibuat pembaharuan peraturan
mengenai ketenagakerjaan yang mengatur outsourcing
guna melindungi kepentingan pekerja maupun pengusaha serta pengawasan dari Pengawas
Perburuhan dari Departemen Tenaga Kerja untuk lebih aktif dan independen dalam
mengawasi perusahaan dan pelaksanaan outsourcing
yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
12. Pertimbangan-pertimbangan dalam
perencanaan kebutuhan guru kejuruan (vokasi) di Indonesia
a) Jumlah
sekolah dan jumlah rombongan belajar secara nasional
b) Jumah
kewajiban miimal mengajar seorang guru per minggu (24 jam pelajaran per minggu
sesuai dengan UUGD No 14 Tahun 2005)
c) Jumlah
jam masing-masing mata pelajaran per minggu menurut kurikulum yang berlaku (42
jam pelajaran)
d) Memperhatikan
rasio guru terhadap siswa yang berlaku
e) Peningkatan
jumlah SMK dilakukan dengan penambahan unit sekolah baru
f) Adanya
tenaga guru yang pension pada tahun berjalan
g) Adanya
rekruitmen tenaga kerja guru baru
13. Konsep-konsep yang mendasari
pendidikan kejuruan
a) Orientasi
pada proses dan hasil atau lulusan.
b) Justifikasi
pada adanya kebutuhan nyata tenaga kerja di lapangan kerja atau di dunia usaha
dan industri
c) Fokus
pada pengembangan pengetahuan tentang bidang tertentu dan secara simultan
mempersiapkan peserta didik yang produktif.
d) Penilaian
keberhasilan pada peserta didik di sekolah harus pada penilaian sebenarnya atau
kemampuan melakukan suatu pekerjaan.
14. Asumsi tentang peserta didik saat
ini
Peserta didik saat ini
dianggap sebagai anak yang berkeinginan memiliki kemampuan vokatif. Peserta
didik memiliki harapan dapat langsung bekerja atau melanjutkan ke perguruan
tinggi dengan mengambil bidang profesional atau bidang akademik.
15. Dimensi ekonomi kejuruan
Hubungan dimensi
ekonomi dengan pendidikan kejuruan secara konseptual dapat dijelaskan dari
kerangka investasi dan nilai balikan (value
of return) dari hasil pendidikan kejuruan upaya mewujudkan peserta didik
menjadi manusia produktif, untuk mengisi kebutuhan terhadap peran-peran yang
berkaitan dengan peningkatan nilai tambah ekonomi masyarakat.
16. Hubungan pendidikan kejuruan dengan
ketenagakerjaan
Pendidikan kejuruan memfokuskan
usahanya pada komponen pendidikan dan pelatihan yang mampu pengembangkan
potensi manusia secara optimal.Pendidikan ini mengembangkan kemampuan spesifik
secara terpisah dari totalitas pribadi anak didik, sehingga memberikan bekal bagi
masa depannya sebagai tenaga kerja.
17. UU RI No 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pasal 18 dalam kerangka system kompetensi profesi
Bahwa tenaga kerja
berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti
pelatihan kerja yang
diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga
pelatihan kerja swasta,
atau pelatihan di tempat kerja.Pengakuan tersebut diperoleh melalui sertifikasi
kompetensi kerja yang diikuti oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman.
Sertifikasi ini dilaksanakan oleh badan nasional sertifikasi profesi yang
independen dan dibentuk dengan Peraturan Pemerintah.
18. Implementasi life long leaning cycle dalam pengembangan SDM di Industri
Pengembangan SDM ini
dimulai dari awal bekerja (basic training)
kemudian akan dilatih di tempat bekerja. Setelah itu akan diadakan penilaian
kinerja untuk pekerja yang berhak mengikuti sertifikasi profesi. Pekerja yang
telah mendapat sertifikasi diharapkan meningkatkan kompetensinya lagi dengan
mengikuti basic training yang lebih tinggi. Begitu seterusnya tidak akan pernah
berakhir siklus yang seperti ini. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja senantiasa
diharapkan memiliki kompetensi yang semakin tinggi ketika berkerja lebih lama.
19. Struktur pendidikan vokasi di
Indonesia
Dalam sistem penyelenggaraan pendidikan berorientasi dunia
kerja di Indonesia, terdapat dua istilah
pendidikan yang digunakan, yaitu: pendidikan kejuruan dan pendidikan
vokasi. Dalam Pasal 15
Undang- undang Sisdiknas Nomor 20
Tahun 2003 dijelaskan pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu, sedangkan pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu
maksimal setara dengan program sarjana. Dengan demikian, pendidikan kejuruan
merupakan penyelenggaraan jalur pendidikan formal yang dilaksanakan pada
jenjang pendidikan tingkat menengah, yaitu: pendidikan menengah kejuruan yang
berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan vokasi merupakan
penyelenggaraan jalur pendidikan formal yang diselenggarakan pada
pendidikan tinggi,
seperti: politeknik, program diploma, atau sejenisnya. Uraian di
atas menunjukkan bahwa
pendidikan kejuruan dan pendidikan vokasi merupakan
penyelenggaraan program
pendidikan yang terkait erat dengan ketenagakerjaan.
Menurut Sapto Kuntoro
sebagaimana dikutip Soeharsono (1989), hubungan antara
jenjang pendidikan di
sekolah dengan ketenagakerjaan dapat
diilustrasikan seperti
Gambar.
20. Mengembangkan trend kompetensi
pendidikan vokasi saat ini
a) Menggunakan
tools secara interaktif, berupa
kebutuhan individu menggunakan
tools secara luas untuk
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan fisik dalam bentuk teknologi
informasi dan dengan sosial budaya dalam mengunakan bahasa;
b) Interaktif
dalam kelompok yang heterogen, yaitu meningkatkan kemampuan individu agar dapat
menyertakan orang lain dan kemampuan untuk melaksanakan pertemuan dengan
berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda atau jamak;
c) Bertindak
secara otonom, kemampuan untuk bertanggung jawab pada diri sendiri dalam
situasi kehidupan dalam konteks sosial yang kompleks.
21. Terminologi pendidikan vokasi di
Indonesia
Pendidikan vokasi
merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program
sarjana. Pendidikan vokasi merupakan penyelenggaraan jalur pendidikan formal
yang diselenggarakan pada pendidikan tinggi, seperti: politeknik, program
diploma, atau sejenisnya.
22. Lima peran guru
a)
Sebagai
Fasilitator bagi peserta didik
1. Menyediakan
pengalaman belajar
2. Menyediakan
kegiatan-kegiatan yang merangsang
3. Memonitoring
selama proses pembelajaran
4. Mengevaluasi
dan memberikan topangan selama proses pembelajaran
5. Memberikan
umpan balik
b)
Sebagai
motivator bagi peserta didik
1. Guru
menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan
2. Guru
harus dapat membangkitkan motivasi siswa dengan system pembelajaran yang
menarik.
3. Guru
dapat menjadi topangan siswa saat mengalami kesulitan
4. Guru
dapat menjadi teman yang baik saat siswa mengalami kesulitan
5. Guru
mengenal baik karakteristik muridnya
c)
Sebagai
Pemacu bagi peserta didik
1) Guru
menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan
2) Guru
harus dapat membangkitkan motivasi siswa dengan system pembelajaran yang
menarik.
3) Guru
dapat menjadi topangan siswa saat mengalami kesulitan
4) Guru
dapat menjadi teman yang baik saat siswa mengalami kesulitan
5) Guru
mengenal baik karakteristik muridnya
d)
Sebagai
Perekayasa Pembelajaran bagi peserta didik
1. Guru
dapat menentukan materi yang menarik bagi siswa
2. Guru
dapat menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materinya
3. Guru
dapat menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan materinya
4. Guru
dapat menentukan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan materinya
5. Guru
dapat mengajar seefektif mungkin
e)
Sebagai
Pemberi Inspirasi belajar bagi peserta didik
1. Guru
memberikan antusiasme saat kegiatan pembelajaran
2. Guru
memberikan contoh keteladanan langsung di kehidupn sehari-hari
3. Guru
bertindak secara adil
4. Guru
bertindak secara bijaksana dalam menyelesaikan masalah
23. Sepuluh ciri guru professional yang
berbeda dengan cirri profesi yang lainnya
a) Selalu punya energi untuk
siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
b) Punya tujuan jelas untuk
Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
c) Punya keterampilan
mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
d)Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
e) Bisa berkomunikasi dengan
Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
f) Punya harapan yang tinggi
pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
g) Pengetahuan tentang
Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
h) Pengetahuan tentang subyek
yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
i)
Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses
Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
j)
Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
24. Program kerja sebagai guru
professional untuk mengatasi permasalahannya
a.
Rendahnya
akses dan pemerataan pendidikan
-
Memberikan usul agar sekolah bisa
membuat badan amal usaha yang menjadi ruh/biaya operasional pendidikan
lebih-lebih tanpa melibatkan pembiayaan
kepada siswa. Kalaupun siswa dikenai biaya itupun harus disesuaikan
dengan tingkat pendapatan orang tua.
-
Membantu pemerintah dalam membuat
regulasi tentang standar Biaya Operasional Pendidikan. Kebijakan BOS telah
ditelurkan oleh pemerintah yang pada kenyatannya di lapangan masih banyak
sekolah-sekolah yang mencari lahan untuk menarik pungutan kepada siswa (orang
tua) dengan embel-embel program tertentu.
-
Mendistribusikan bantuan pendidikan
(Imbal swadaya, Block Grant, dll) kepada sekolah sesuai dengan kuintasi yang
dicairkan dan jangan sampai bantuan yang diberikan oleh pemerinta.
-
Mengadakan sekolah gratis/kursus gratis.
b.
Kurangnya
sarana dan prasarana di sekolah
-
Menciptakan media pembelajaran yang
mudah dan murah
-
Menjalin hubungan dengan sekolah lain
untuk mengadakan workshop bersama.
-
Mengadakan kerja sama dalam pembuatan
media sehingga kebutuhan sarana dan prasarana bisa diminimalisir.
25. Indikator-indikator dari
masing-masing standar kompetensi Guru TIK Profesional
a) Kompetensi
Personal
-
Selalu
menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
-
Selalu
menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia yang menjadi teladan bagi
peserta didik.
-
Selalu
berperilaku sebagai pendidik profesional.
-
Mengembangkan
diri secara terus menerus sebagai pendidik profesional.
-
Mampu
menilai kinerja sendiri yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan utuh pendidikan
TIK.
b) Kompetensi
Profesional
-
Adaptif(Ketrampilan
Komputer dan Pengolahan Informasi)
-
Produktif
(Keahlian)
c) Kompetensi
Pedagogik
-
Mampu
memutuskan mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana TIK mendukung tujuan
pengajaran, dan bagaimana memilih jenis-jenis TIK yang sesuai untuk keperluan
belajar siswa.
-
Mampu
mengembangkan potensi peserta didik.
-
Menguasai
prinsip-prinsip dasar pembelajaran berbasis TIK.
-
Mengembangkan
kurikulum TIK yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
-
Merancang
pembelajaran TIK yang mendidik.
-
Melaksanakan
pembelajaran TIK yang mendidik.
-
Menilai
proses dan hasil pembelajaran TIK yang mengacu pada tujuan utuh pendidikan.
d) Kompetensi
Sosial
-
Mampu
berkomunikasi secara efektif dengan orang tua peserta didik, sesama pendidik,
dan masyarakat sebagai stakeholders dari layanan ahlinya.
-
Berkontribusi
terhadap perkembangan pendidikan TIK di sekolah dan masyarakat.
-
Berkontribusi
terhadap perkembangan pendidikan TIK di tingkat lokal, regional, dan nasional.
-
Mampu
memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
Komentar
Posting Komentar